Ilustrasi.
Konsultan - Oktober 2013, BlackBerry melepas aplikasi pesan instan BlackBerry Messenger (BBM) untuk platform lain di luar miliknya sendiri. Di tengah ingar-bingar yang menyertai hal tersebut, nama Windows Phone tak terdengar.Platform mobile besutan Microsoft ini memang tak kebagian BBM. BlackBerry hanya melepas BBM ke dua ekosistem mobile terbesar di dunia, yaitu Android dan iOS.Hingga kini, masih belum ada tanda-tanda BBM akan mampir ke Windows Phone. Ketika ditemui di Jakarta hari Kamis (16/1/2014), Senior Director Channel Marketing BlackBerry Asia Pacific Krishnadeep Baruah mengatakan, pihaknya masih belum bisa berkomentar mengenai hal tersebut. Ini juga berlaku untuk rumor tentang BBM di desktop, yang sebelumnya sempat beredar."Untuk sekarang kami akan fokus dulu ke dua platform ini (iOS dan Android) karena di sinilah volume terbesar berada," ujar Baruah mengenai sikap perusahaannya terhadap kemungkinan merilis BBM di platform lain di luar iOS dan Android.Android dan iOS memang menguasai sebagian besar pangsa pasar sistem operasi mobile di seluruh dunia. Kedua OS itu memiliki market share gabungan sebesar lebih dari 93 persen, menurut data kuartal III-2013 IDC. Sementara Windows Phone berada di urutan ketiga. Selisihnya cukup jauh dengan pangsa 3,6 persen. Adapun market share BlackBerry terus menyusut hingga tinggal 1,7 persen.BlackBerry pun memutuskan untuk menambah pengguna BBM dari Android dan iOS. Hingga Desember 2013, Baruah mengungkapkan bahwa BBM telah mencatat angka download gabungan sebesar 40 juta di Android dan iOS.Kendati demikian, BlackBerry tidak menutup kemungkinan bakal melebarkan jangkauan BBM ke platform lain. "Kami tetap membuka mata untuk hal itu," kata Baruah.Di Android dan iOS, Baruah mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih berkonsentrasi dengan pengembangan BBM untuk format smartphone karena jenis perangkat itu merupakan yang paling banyak dipakai."Kecuali untuk iPad karena Apple menyediakan panduan standar untuk aplikasinya. Di tablet Android mungkin bisa jalan, tapi tampilannya tak optimal dan tak didukung secara resmi oleh kami," ujar Baruah lagi.